Talempong Orgen di Kota Padang Panjang

Dari Fenomena ke Pendidikan

Authors

DOI:

https://doi.org/10.70078/mused.v1i1.50

Keywords:

Talempong Orgen, Interkulturalisme, Musik Tradisional Minangkabau

Abstract

Penelitian ini berfokus pada fenomena interkultural dalam pertunjukan talempong orgen di Kota Padang Panjang, yang menjadi sorotan karena pergeseran budaya dan pengaruh globalisasi terhadap musik tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana interaksi antara musik tradisional Minangkabau dan elemen musik Barat menciptakan inovasi dalam proses kreatif dan pertunjukan, serta implikasinya dalam pendidikan musik. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka, yang memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang dinamika yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertunjukan talempong orgen tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga berfungsi sebagai medium untuk membangun komunitas dan memperkuat identitas sosial. Dominasi improvisasi dan kolaborasi antarbudaya dalam pertunjukan ini menciptakan pengalaman yang unik dan menarik bagi penonton, serta memberikan implikasi penting bagi pendidikan musik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana seni pertunjukan dapat beradaptasi dan berkembang dalam cakupan global, serta mendorong generasi muda untuk lebih menghargai dan melestarikan budaya mereka.

Talempong Orgen in Padang Panjang City: From Phenomenon to Education

This research focuses on the phenomenon of intercultural phenomenon in talempong orgen performances in Padang Panjang City, which is highlighted due to cultural shifts and globalization influences on the spotlight due to cultural shifts and the influence of globalization on traditional music. traditional music. The purpose of this research is to explore how interactions between traditional Minangkabau music and Western musical elements create innovations in the creative and performance process, as well as the implications for music education. in music education. The research method used is a qualitative qualitative approach with the techniques of observation, interview, and literature study, which which allows researchers to gain an in-depth understanding of the dynamics dynamics that occur. The results of the study show that the talempong orgen performances not only preserve cultural heritage, but also serve as a medium to build community and strengthen social identity. to build community and strengthen social identity. The dominance of improvisation and intercultural collaboration in these performances creates a unique and engaging experience for the audience, and provides important implications for and engaging experience for the audience, and provides important implications for music education. music education. This research is expected to provide new insights into how performing arts can adapt and thrive in a global scope, as well as encouraging the younger generation to appreciate and global scope, as well as encouraging the younger generation to appreciate and preserve their culture. their culture.

Keywords: Talempong Orgen, Interculturalism, Traditional Minangkabau Music.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aisyah, A., & Idawati, I. (2025). Fungsi Musik Talempong Bagi Masyarakat di Nagari Andiang Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Journal of Creative Student Research, 3(1), 156–166. https://doi.org/10.55606/JCSR-POLITAMA.V3I1.4746

Ediwar, E., Elizar, E., Arnailis, A., Jufri, J., & Firman, F. (2023). Pelatihan Musik Talempong Lagu Gua Tari Piring dan Gua Indang pada Grup Talempong Uwaik-Uwaik Pauah Saiyo, Kecamatan Tanjung Raya Maninjau, Provinsi Sumatera Barat. E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 353–364. https://doi.org/10.47492/eamal.v3i3.3002

Ediwar, E., Syafniati, S., Halim, M., Jufri, J., & Firman, F. (2022). Pelatihan Musik Talempong Pacik pada Masyarakat Nagari Paninjauan Kabupaten Agam, Sumatera Barat. JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(12), 2651–2656. https://bajangjournal.com/index.php/JPM/article/view/4414

Endraswara, S. (2006). Metode, teori, teknik penelitian kebudayaan. Pustaka Widyatama.

Fraser, J. A. (2015). Gongs and pop songs: sounding Minangkabau in Indonesia. Ohio University Press.

Gunara, S., & Sutanto, T. S. (2021). Enhancing the Intercultural Competence Development of Prospective Music Teacher Education: A Case Study in Indonesia. International Journal of Higher Education, 10(3), 150–157. https://eric.ed.gov/?id=EJ1299945

Hidayat, H. A., Wimbrayardi, W., & Putra, A. D. (2019). Seni Tradisi Dan Kreativitas Dalam Kebudayaan Minangkabau. Musikolastika: Jurnal Pertunjukan dan Pendidikan Musik, 1(2), 65–73. https://doi.org/10.24036/musikolastika.v1i2.26

Miles, M. B., & Huberman, A. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3 ed.). Oaks: SAGE Publications.

Moleong, L. J. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Navis, A. A. (1984). Alam takambang jadi guru: Adat dan kebudayaan Minangkabau. Grafiti Pers.

Nursilah, N., Adlin, A., & Rahayu, T. (2024). Pendekatan Multikultural dalam Pendidikan Tari. Takaza Innovatix Labs.

Rustiyanti, S. (2015). Musik Internal dan Eksternal dalam Kesenian Randai. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 15(2), 152–162. https://doi.org/10.24821/resital.v15i2.849

Sastra, A. I. (2017). The Aesthetics of a Three-Way Pattern: The Musical Concept of Talempong Renjeang and The Social System of The People of Luhak Nan Tigo Minangkabau. Jurnal Humaniora, 29(1), 61. https://doi.org/10.22146/jh.22566

Sastra, A. I. (2018). Suku Malayu: Sistem Matrilineal dan Budaya Perunggu di Minangkabau. Melayu Arts and Performance Journal, 1(1). https://doi.org/10.26887/mapj.v1i1.626

Sastra, A. I., Anwar, Od. M., & Ibrahim, M. N. (2017). The Concept of Pangawinan in the Music Performance of Talempong Renjeang Anam Salabuhanin Luhak Nan Tigo Minangkabau. Journal of Nusantara Studies (JONUS), 2(2), 333. https://doi.org/10.24200/jonus.vol2iss2pp333-347

Sastra, A. I., Fulzi, N., & Anton, S. (2017). Postcolonial Aesthetics: Talempong Kreasi and Talempong Goyang in West Sumatra. Jurnal Humaniora, 29(3), 245. https://doi.org/10.22146/jh.27636

Sriwulan, W., Haryono, T., Ganap, V., & L. Simatupang, G. R. L. (2014). Struktur, Fungsi, dan Makna Talempong Bundo dalam Upacara Maanta Padi Saratuih. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 15(1), 52–70. https://doi.org/10.24821/resital.v15i1.800

Yeni, I. (2012). Perkembangan Instrumentasi dan Lagu Talempong Kreasi di Sumatera Barat. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni, 11(2). https://doi.org/10.24036/komposisi.v11i2.80

Downloads

Published

2025-02-05

How to Cite

Fahlefi, M. R. (2025). Talempong Orgen di Kota Padang Panjang: Dari Fenomena ke Pendidikan. MUSED: Jurnal Pendidikan Musik, 1(1), 32–43. https://doi.org/10.70078/mused.v1i1.50

Issue

Section

Articles